Netizen menyamakan Adian Napitupulu dengan Sutan Bathoegana, napi koruptor, karena keduanya bermulut besar. Berita Metropolitan, Jakarta. A...
![]() |
Netizen menyamakan Adian Napitupulu dengan Sutan Bathoegana, napi koruptor, karena keduanya bermulut besar. |
Berita Metropolitan, Jakarta. Adian Napitupulu selaku tokoh Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) menuntut Teman Ahok untuk meminta maaf. Adian juga menuntut para pendukung Ahok untuk tidak lagi menjelek-jelekkan dirinya dan Prospera di media sosial.
Demikian disampaikan Adian pada jumpa pers yang dilakukan Pospera di Posko mereka, di Jl Basuki Rahmat No.2, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (25/6/2016),
Ini menyusul pengakuan hoax eks Teman Ahok, Richard Sukarno, yang merupakan anggota Pospera dan orang susupan Adian untuk menghancurkan Teman Ahok.
Sebelumnya, saat Richard menyebut ada manipulasi dalam pengumpulan KTP untuk cagub incumbent DKI Basuki T Purnama (Ahok) dan soal metode pemberian honor, Teman Ahok menuding ada ormas di balik pengaduan itu. Teman Ahok mengatakan ormas tersebut bernaung di bawah partai politik.
Karena kesal dengan sikap Adian yang tak ubahnya ‘maling teriak maling’, netizen justru ramai-ramai mem-bully Adian di dunia maya. Sebagai tokoh utama dibalik upaya untuk menghancurkan Teman Ahok, seharusnya justru Adianlah yang meminta maaf kepada Teman Ahok dan warga DKI.
“Tuntut tmn ahok minta maaf? Gak salah kau adian? Kaulah yg hrs minta maaf ke 1jt pendukung ahok dg membuat pernyataan yg merendahkan tmn ahok. Menghina tmn ahok berarti menghina kami sejuta tmn ahok,” kata detiker dengan ID @kenzoabe pada Sabtu (25/6/2016).
“Hahaha.. ini maling yg teriak maling.. dan spt biasa maling gak pernah ngaku,” ujar detiker dengan ID @ilovemessi.
“Ngapain minta maaf? Emang teman ahok pernah sebut nama ormasnya? Ente aja kalang kabut sendiri karena beredar foto si rochard pake baju PDIP dan pospera.. Orang2 dan ormas2 macam ente lah yang akan dihakimi masyarakat.. Perolehan suara ahok nanti akan jd palu buat PDIP,” detiker @existz menambahi.
“GA JELAS DAN GA PENTING BGT NI ORMAS !! KALIAN SURUH TEMAN AHOK MINTA MAAF ? APA SUDAH NGACA ? ITU BANNER DIBLKNG KALIAN AJA SEPERTI ITU… APA SIH TUJUAN KALIAN SEBENARNYA ??? RAKYAT SUDAH GA BODOH KALI GA PERLU KALIAN BIKIN2 SEPERTI INI !!!” timpal Hizkia99ners, detiker yang lain.
Namun ada juga seorang netizen yang meminta maaf dengan nada yang lucu seperti ini:
“Dear Adian, anggap aja sy mwakili TA.. sy MINTA MAAF bwh anda politisi GA PENTING..!!” kata detiker Abrie Sulthon.
Dalam jumpa persnya Adian menyombongkan diri. Dia menyebut bahwa dia dan anak buahnya lebih senior dari pada Teman Ahok karena mereka merupakan aktivis mahasiswa 1998. Pernyataan Adian ini justru ditanggapi oleh netizen dengan nada sumbang.
“Gada urusan sama si adian. Ga usah bawa2 aktivis 98 lah, memalukan. Aktivis setelah menjabat ternyata tidak ada beda kelakuannya dengan yang dulu didemo,” kata detiker @doyanngelem.
Ada netizen yang justru menyebut Adian dan kawan-kawan hanyalah segerombolan provokator, perusak generasi penerus, penghianat dan koruptor:
“Orang orang suka teriak ini adalah provokator…perusak generasi penerus,” kata detiker @madihon69.
“ha ha ha…..serigala kok mau pake kostum domba…..wkwkkkkkk..!!!!” detiker Pak Bonyok @rudisar menambahi komentar sebelumnya.
“Isinya ANGGOTA DPR dan DPRD, cukup TAHU KUALITAS ANGGOTAnya. Paling MAININ UANG RAKYAT LEWAT APBD sama APBN. PROSPERA gak ada PROSPEK,” begitu kesimpulan dari detiker @rakyatprihatin.
Para netizen menyamakan sepak terjang Adian yang penuh kesombongan dan kelicikan dengan kelakuan Sutan Batoegana, napi koruptor dari Partai Demokrat. Netizen pun memprediksi bahwa karir politik Adian akan hancur di masa yang akan datang jika Adian tidak insaf dari kelakuannya menjadi politisi perusak.
“gaya adian neh ingetin ke sutan bhatogana pas pd merajai omong besar dimana mana semau gw, semua ditantang berkelahi tanda kutip…skrg..liat aja nasibnya…sadar bang..kalo kau begini trus nasibmu pun tak jauh beda sejarah selalu berulang,” ujar detiker @luthfihsnpks menyampaikan analisanya. (detik/bnkri-0625).
Source link