<!--Gilak! Fadli Zon Sindir Jokowi Gagal Berantas Korupsi, Dia Sendiri Minta Fasilitas Buat Liburan! – Baca Kabar BACAKABAR.com – Wakil ...
BACAKABAR.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku prihatin ada anggota DPR yang kembali ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menilai, kejadian tersebut seharusnya menjadi bahan introspeksi diri, tak hanya bagi anggota DPR dan DPRD, tetapi juga perangkat legislatif dan eksekutif lainnya. Selain itu, dia berharap KPK dapat meningkatkan fungsi pencegahannya agar kejadian sama tak terulang kembali atau setidaknya mampu diminimalisasi.
“Jika terlalu banyak terjadi penindakan dan berulang berarti pemberantasan korupsi tidak terjadi kan. Kan harusnya korupsinya makin berkurang,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/16).
Hal itu disampaikan menyikapi penangkapan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat I Putu Sudiartana oleh KPK. Fadli mengaku, tak mengenal Putu dan tak pernah berkomunikasi secara pribadi.
“Bahkan katanya orangnya menyenangkan,” tuturnya.
Fadli Zon Minta Fasilitas
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menjadi sorotan di media sosial setelah surat permintaan fasilitas KBRI untuk anaknya yang berkunjung ke Amerika Serikat beredar luas. Surat yang ditujukan kepada duta besar Indonesia untuk Amerika dan Konsul Jenderal RI di New York itu menyatakan permintaan “penjemputan dan pendampingan” anak Fadli Zon yang disebut akan mengikuti pelatihan teater Stagedoor Manor 2016 di AS.
Kop surat tertulis dari Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat dan ditandatangani oleh Kepala Biro Kerja Sama Antar Parlemen (KSAP) Saiful Islam.
Namun Fadli Zon membantah dan menyatakan dirinya tidak pernah meminta penyediaan fasilitas negara dan tidak pernah menginstruksikan Setjen DPR untuk membuat surat. Dalam klarifikasinya, tidak jelas disebutkan siapa yang berinisiatif menulis surat tersebut, namun politikus Gerindra itu mengatakan meminta maaf dan akan mengganti bensin yang dipakai untuk menjemput putrinya, yaitu sekitar US$100 atau Rp1,3 juta.
Namun sebagian pengguna media sosial tetap mempersoalkannya. “Saya rasa bukan masalah mengganti 100 USD, namun penyalahgunaan kekuasaan itu yang menjadi intinya,” ujar satu pengguna Twitter. Meme sindiran bertuliskan “Lo pikir KBRI travel agent?” juga tersebar di jejaring sosial. [BBC/Kompas]
Jangan Lewatkan . . .
loading…
Lainnya Dari Berita
Source link