Berita Metropolitan – Setelah warga di Jakarta Barat, kini giliran Warga Tanah Merah, Jakarta Utara yang mendeklarasikan dukungan untuk Tri...

Berita Metropolitan – Setelah warga di Jakarta Barat, kini giliran Warga Tanah Kelompok warga yang mendeklarasikan Warga Tanah Merah mengaku merupakan pendukung Jokowi
Merah, Jakarta Utara yang mendeklarasikan dukungan untuk Tri Rismaharini
(Risma) menjadi cagub DKI. Warga memilih Wali Kota Surabaya itu
memimpin Jakarta karena khawatir permukimannya digusur calon petahana
Basuki T Purnama (Ahok).
mendukung Risma tergabung dalam Tanah Merah Bersama Risma (Tameris).
Sekitar tiga puluhan warga menyatakan dukungannya di sebuah posko di Jl
Moh Dault SH, RW 08, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu
(25/6/2016).
pada Pigub DKI 2012 dan Pilpres 2014. Mereka memilih Risma karena
kecewa dengan Ahok yang dianggap tidak meneruskan kebijakan Jokowi.
|
“Kenapa kita mendukung ibu Risma karena “Karena Emi lalu memberi contoh saat Risma merapikan “Karena masyarakat miskin Kepada warga Tanah Merah, Emi “Ibu Risma bukan tidak mau dia jadi cagub DKI “Kita Kemudian puluhan warga Tanah Merah ini lalu “Atas nama Allah, “Supaya Tanah Merah aman, biar nggak ada gurusan. Kalau Tanah Merah sebelumnya
Terlihat
spanduk bertuliskan ‘Jokowi tidak sama dengan Ahok. Ahok bukan
kelanjutan Jokowi’ terpasang di lokasi. Gerakan deklarasi untuk Risma
ternyata kelanjutan dari deklarasi warga di Jakarta Barat yang
mengatasnamakan Barisan Risma (Baris). Deklarasi ini diinisiasi oleh
kelompok Gerak Indonesia.
Jakarta rindu sosok pemimpin yang sederhana. Rindu sosok pemimpin yang
mau diajak dialog, merakyat, mau mendengarkan rakyatnya,” ujar Ketum
Gerak Indonesia, Emi Sulyuwati yang hadir dalam acara deklarasi.
belakangan sosok yang kita harapkan katanya tegas, tegas ke rakyat
kecil, dia sama yang besar mau dialog, kalau sama rakyat kecil pakai
tentara,” lanjutnya.
Kampung Nelayan di daerahnya. Bukannya menggusur namun memberikan
pelatihan kepada istri-istri nelayan. Tameris berharap agar Risma dapat
berbuat hal yang sama di Jakarta.
Jakarta kelas ekonomi menengah juga manusia bukan ayam yang
digusur-gusur aja. Saya juga dengar kegelisahan teman Tanah Merah
tentang penggusuran,” ujar Emi.
menyatakan telah berkomunikasi dengan Risma. Namun Risma masih menunggu
arahan atau rekomendasi partai dan bersedia maju di Pilgub DKI 2017 jika
memang ditugaskan.
Jakarta, kalau masyarakat DKI nya memang menginginkan dia maju, dan
masyarakat Surabaya ikhlas dia maju ke DKI. Jika dia jadi gubernur DKI
dia akan jadi gubernur wanita pertama di Jakarta,” tutur dia.
sudah komunikasikan dengan Ibu Risma, karena bu Risma masih kader PDIP.
Karena kader yang. baik, beliau masih nunggu rekomendasi partai. Maka
kita akan rekomendasikan ke PDIP untuk menjadikan Bu Risma sebagai cagub
DKI,” sambungnya.
menyatakan dukungannya. Para warga mengikuti ucapan deklarasi yang
dipimpin oleh koordinator Tameris, Budianto.
kami Insya Allah bersatu padu dalam hati nurani untuk mendukung calon
gubernur Ibu Tri Rismaharani, Allahhu Akbar. Hidup Tanah Merah. Hidup
Rakyat Tanah Merah, Hidup Bangsa Indonesia,” ucap Budiyanto yang
ditirukan warga.
Usai
deklarasi, acara dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Salah satu
warga lalu menyampaikan alasannya mengapa mendukung Risma untuk menjadi
DKI 1.
sama Pak Ahok takut digusur, karena kita di sini tempat tinggal sendiri.
Tinggal di sini dari tahun 1999, sampai akhirnya kemarin diresmiin Pak
Jokowi jadi ada RT/RW. Kalau Pak Jokowi bagus, nggak kayak pak Ahok
tukang gusur,” aku warga RW 08, Ibu Riri.
menjadi wilayah abu-abu karena tidak memiliki RT/RW. Hingga akhirnya
ketika Jokowi menjadi gubernur, wilayah ini diakui oleh negara. Beberapa
kali Jokowi pernah datang langsung menyapa warga Tanah Merah. Ia juga
menang telak di daerah ini saat Pilpres 2014.
(detik.com)
A
Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bisa saja mengeluarkan jurus
detik terakhir pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Sekretaris DPD
PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi menerangkan Mega bisa saja menunjuk salah
satu orang internal partai tanpa prosedur panjang.
“Kemungkinan
ya, kemungkinan ya, kalau internal partai kan engggak perlu di fit dan
proper lagi,” kata Pras di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta
Pusat, Selasa (21/6).
Kejadian detik terakhir Mega memang kerap
terjadi. Beberapa di antaranya saat akan memilih Presiden Joko Widodo
menjadi calon Gubernur DKI dan Presiden, saat akan memilih Tri
Rismaharini menjadi calon Wali Kota Surabaya dan saat memilih Ganjar
Pranowo menjadi calon Gubernur Jawa Tengah.
Hal serupa juga
dikatakan Pras soal koalisi partai. PDIP, kata Pras, bisa saja
berkoalisi dengan sejumlah partai pada detik terakhir. Adapun sebenarnya
dalam mengusung calon, PDIP tak perlu bergabung dengan partai lain.
PDIP punya 28 kursi yang cukup untuk mengusung satu pasangan calon.
“Tapi
kita enggak mau jumawa lah di sini, ayo kita akan koalisi dengan partai
yang paham sama dengan pemikiran PDI Perjuangan,” ungkap Pras.
Untuk
sikap DPD DKI sendiri, sambung Pras, tegas menolak mentah-mentah
dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Alasannya,
kata Pras, Ahok bukan kader PDIP. Meski begitu Pras menuturkan semua
keputusan ada di ranah DPP. Intinya, DPD sudah memberikan sikap dan
tinggal keputusan DPP.
“Sinyal semua keputusan ada di ibu Ketum (Megawati) sudah firm 1000 persen,” tandas dia.(OL-4)
– See more at:
http://www.mediaindonesia.com/news/read/52184/pilkada-dki-bisa-jadi-mega-keluarkan-jurus-detik-terakhir/2016-06-21#sthash.RO4bs6Ka.dpuf
Source link