Suara NKRI – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keberatan dengan keputusan komite bersama yang dipimpin Menko Kemaritiman R...
Suara NKRI – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) keberatan dengan keputusan komite bersama yang dipimpin Menko Kemaritiman Rizal Ramli. Dia mempertanyakan alasan cuma Pulau G yang dihentikan.
“Ya kalau kita sih tentu keberatan ya, kenapa cuma Pulau G? Karena Pulau G itu ada MoU dengan PLN dan PGN,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/7/2016).

Salah satu alasan penghentian reklamasi Pulau G adalah kabel PLN yang menghalangi lalu lintas kapal. Tapi, menurut Ahok, PLN selama ini sudah menjalin kerjasama.
Sementara soal pencemaran lingkungan, Ahok mempermasalahkan reklamasi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Menurutnya di sana lebih parah.
“Kalau alasan lingkungan, kenapa pulau KBN semua enggak diributi? Yang ngerusak lingkungan Pulau C dan D lebih parah. Yang G malah lebih rapi,” paparnya.
Ahok sempat ikut membicarakan soal reklamasi pantai utara Jakarta dengan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri LHK Siti Nurbaya pada pertengahan April 2016 lalu. Hasilnya, ada moratorium reklamasi di pantai utara Jakarta. Mereka juga sempat meninjau lokasi reklamasi. Tapi, menurut Ahok, selama ini tidak ada pembicaraan soal penghentian reklamasi.
“Enggak ada ngomong itu. Kalau ini kan seolah-olah cuma ngincer Pulau G,” ujar Ahok.
Pengembang yang melakukan reklamasi di Pulau G adalah PT Muara Wisesa Samudera yang merupakan anak perusahaan Agung Podomoro Land. Ahok pun mengira-kira ini berkaitan.
“Secara teknik dia lebih bagus daripada pulau yang lain. Ya kan. Cuma kalau Pulau G dianggap Podomoro, kan Ahok dianggap gubernur Podomoro kali. Saya enggak tahu,” pungkasnya.
(news.detik.com)
Source link