Jakarta, Berita Metropolitan – Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto turut berkomentar ihwal aktivitas masyarakat Indonesia menjelang akhi...
Jakarta, Berita Metropolitan – Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto turut berkomentar ihwal aktivitas masyarakat Indonesia menjelang akhir Ramadan atau pada musim mudik Lebaran.

Ia memuji pemerintah pimpinan Presiden Jokowi yang sigap mengantisipasi arus mudik salah satunya dengan melakukan pembenahan terhadap infrastruktur yang ada.
Pria yang akrab disapa Setnov itu mencontohkan kehadiran jalan Tol Trans Jawa yang sudah terkoneksi. Sehingga memudahkan pemudik tiba ke kampung halamannya masing-masing.
“Alhamdulillah, perjalanan tentu akan makin cepat. Berkat pemerintahan Jokowi, pembangunan infrastruktur tol ini sudah mulai dinikmati,” ucap Setnov, Sabtu (2/7/16).
Legislator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menambahkan, tradisi mudik memang sudah melekat pada masyarakat Indonesia. Ia menilai, mudik menjadi instrumen berbagi rasa, me-refresh dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga.
“Tak heran jika orang rela berjubel-jubel agar dapat tiket angkutan lebaran. Bahkan rela mengendarai sepeda motor untuk menembus kemacetan dalam jarak yang jauh,” paparnya.
Tak lupa mantan Ketua DPR itu berpesan kepada para pemudik agar senantiasa berhati-hati dalam mengendarai kendaraan di jalan dan tidak memaksakan diri membawa kendaraan saat mengantuk.
“Mohon pastikan mesin kendaraan anda, terutama remnya. Jangan kebut-kebutan. Patuhi aturan lalu lintas agar selamat sampai tujuan,” sarannya. [okezone]
Bagaimana Persiapan Mudik SBY Selama 10 Tahun?
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, memberikan pandangannya atas kritik yang belum lama ini ditujukan kepada pemerintahan Joko Widodo terkait kebijakan pembangunan.
Sementara itu, dari pandangan Yunarto, pada masa kepemimpinan SBY, masyarakat cenderung dimanjakan dengan pemberian subsidi dan dana bantuan langsung tunai.
Kebijakan tersebut, menurut dia, tidak banyak berpengaruh pada persoalan pengentasan masyarakat dari kemiskinan karena hanya bisa dirasakan oleh masyarakat selama satu sampai lima tahun.
“Apa yang dilakukan oleh SBY itu memanjakan masyarakat. Dia mengambil keputusan untuk berada di zona nyaman,” ungkap Yunarto.
Selain itu, ia juga mengatakan, Presiden yang berorientasi pada kebijakan jangka pendek rentan dengan isu pencitraan. [kompas]
Source link